Website ini memuat informasi masa depan

Archive for May 20, 2013

Bangsa Ini “Kecelakaan Lalu Lintas”

Taufik Ismail: Bangsa Ini “Kecelakaan Lalu Lintas”

Budayawan Taufik Ismail
Budayawan Taufik Ismail
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Korupsi yang makin kronis dalam momen Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei disebut budayawan Taufik Islami karena reformasi mengalami “kecelakaan lalu lintas.” Taufik melihat pangkalnya adalah salah tafsir akan reformasi sehingga semua justru saling bertabrakan. Taufik mengibaratkan elemen bangsa ini adalah sebuah kendaraan. Seharusnya setelah reformasi, pembangunan berjalan setahap demi setahap ibarat mobil dalam posisi persneling dua. “Sekarang semua persneling empat, saling tabrakan,” ujarnya kepada Republika, Senin (20/5). (more…)

Disleksia

Disleksia

Apa itu Disleksia?

Kata disleksia berasal dari kata “dys” yang berarti gangguan atau ketidakmampuan, dan kata “lexis” yang menunjuk kepada kata-kata atau berbahasa. Dari asal katanya disleksia berarti gangguan/ketidakmampuan dalam berbahasa dan mengeja kata. Disleksia bukan disebabkan oleh kurangnya motivasi belajar, kerusakan indera, atau kondisi lingkungan. Disleksia disebabkan karena adanya gangguan pada sistem syaraf pusat yang memengaruhi persepsi visual anak terhadap objek huruf, angka, atau kata. Anak dengan disleksia mengalami kesulitan dalam membacamenulismengejamenyimak, dan berhitung. Disleksia termasuk dalam kategori kesulitan belajar spesifik/khusus (specific learning disabilities).

Fakta-fakta tentang disleksia menunjukkan bahwa satu dari lima pelajar atau 15-20 % anak usia sekolah dasar mengalami disleksia dengan variasi dalam tingkat keparahannya. Kebanyakan orang yang punya kemampuan membaca buruk, 70-80 % adalah “dyslexic”. Meski mengalami gangguan dalam belajar, anak dengan disleksia memiliki intelegensi normal, bahkan di atas rata-rata. Albert Einstein, Lee Kuan Yew, Tom Cruise adalah orang-orang dengan disleksia.

Mengapa Intervensi Dini Sangat Penting?

Disleksia adalah gangguan belajar yang bersifat menetap seumur hidup. Karena itu penanganan terhadap disleksia membutuhkan deteksi sejak awal terhadap gejala yang terjadi pada anak, yang kemudian diikuti dengan intervensi berupa metode-metode pengajaran yang kreatif termasuk penggunaan teknologi, agar anak dengan disleksia mampu mengejar “ketertinggalan”. Intervensi dini berarti kemudahan bagi anak untuk melanjutkan studinya. Intervensi khusus bisa diberikan melalui pendekatan konseling pada anak.

Sumber   :  cae-indonesia.com